Gresik (ANTARA) – Perwakilan suporter Ultras Gresik meminta maaf kepada Polda Jawa Timur dan Polda setempat atas kericuhan yang terjadi usai laga kompetisi Liga 2 antara Gresik United kontra Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro, Minggu (19/11). .“Atas nama diri sendiri dan mewakili pendukung Ultras Gresik, kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada Kapolda Gresik, Polda Jatim dan jajarannya atas kericuhan kemarin sore,” kata Penasihat Ultras Gresik Muharom di Mapolres Gresik, Senin.
Muharom mengatakan, kerusuhan antara suporter dan petugas polisi di luar nalar dan akal sehat sehingga mengakibatkan beberapa petugas polisi terluka akibat pelemparan batu ke arah mereka.
Mudah-mudahan yang menjadi korban, baik petugas maupun suporter, cepat diberikan kesembuhan. Kita berharap kejadian kemarin merupakan kejadian terakhir di Gresik, ujarnya.
Baca juga: Polisi Selidiki Kerusuhan Usai Laga GU Melawan Deltras
Atas kejadian tersebut, pihaknya ke depan akan sering melakukan konsolidasi ke Polres Gresik terkait makna sportivitas dan fair play, yakni kesadaran yang selalu melekat bahwa lawan yang bertanding adalah teman bertanding yang terikat oleh persaudaraan olahraga.
“Karena hasil pertandingan hanya bonus, yang penting sportifitas dan fair play diutamakan dan dijaga. Alhamdulillah banyak korban suporter yang sudah bisa dibawa pulang dan berada di rumah,” ujarnya. .
Baca juga: Polda: Polisi menembakkan gas air mata karena pendukungnya melakukan kekerasan
Koordinator Presidium Nasional Suporter Sepakbola Seluruh Indonesia (PNSSI) Jatim Mimit Tirmizi menyayangkan kericuhan yang terjadi usai laga derby Jatim.
Kedepannya kita akan saling introspeksi dengan saling menjaga baik suporter maupun polisi, ujarnya.
Ia menambahkan, kejadian di Gresik ini akan menjadi evaluasi bagi sesama suporter Jatim, khususnya Ultras Gresik.
Mari kita sama-sama belajar dari kejadian kemarin dan menjadi yang terakhir di Kabupaten Gresik agar Jatim khususnya Gresik aman dan kondusif, ujarnya.
Baca juga: PSSI berkoordinasi dengan Asprov Jatim terkait kerusuhan di Gresik
Dalam kesempatan itu, Kapolres Gresik Ajun Komisaris Polisi Adhitya Panji Anom juga menyayangkan kericuhan antara suporter dan petugas polisi di Stadion Joko Samudro.
Menurutnya, kejadian ini menjadi pembelajaran bagi petugas keamanan dan suporter.
Mari kita sportivitas, siap kalah dan menang. Yang harus digarisbawahi adalah polisi ada untuk mengamankan pertandingan, bukan musuh. Kita berkolaborasi semaksimal mungkin untuk memberikan rasa aman. keamanan bagi para pemain dan semua orang yang hadir di stadion,” ujarnya.
Baca juga: Polisi dan Suporter Menderita Luka-luka Usai Kerusuhan di Gresik
Baca juga: Suporter Bentrok dengan Aparat Usai Laga GU Vs Deltras
Wartawan: Willi Irawan
Redaktur : Didik Kusbiantoro
HAK CIPTA © ANTARA 2023