Site icon Angkara

Pemerintah mengatakan konsistensi adalah kunci untuk mempertahankan tradisi emas Olimpiade

Pemerintah sebut konsistensi kunci jaga tradisi emas Olimpiade

Jakarta (ANTARA) – Staf Ahli Bidang Inovasi Pemuda dan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Yohan mengatakan konsistensi dan fokus menjadi bekal utama bagi atlet dan federasi untuk mempertahankan tradisi emas Olimpiade.“Menjaga konsistensi di Paris akan menjadi target kita semua. Selain itu, ke depan Indonesia membutuhkan cabang olahraga lain selain bulu tangkis, panahan, dan angkat besi untuk mencapai kesuksesan, kata Yohan, dalam seminar dan diskusi PWI SIWO di Ancol, Jakarta, Sabtu.

Yohan menjelaskan, Indonesia sudah membawa pulang 37 medali sejak pertama kali mengikuti Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan.

Medali Olimpiade pertama bagi Indonesia disumbangkan oleh Kusuma Wardani, Lilis Handayani, dan Nurfitriyana Saiman setelah meraih medali perak di cabang panahan beregu putri.

Dari 37 medali yang dikumpulkan Indonesia, 21 medali di antaranya berasal dari bulu tangkis, 15 medali dari angkat besi, dan 1 medali dari panahan.

Bulu tangkis menjadi cabang olahraga yang paling konsisten menyumbangkan medali emas Olimpiade.

Susi Susanti, Alan Budikusuma, Rexy Mainaky/Ricky Subagja, Tony Gunawan/Candra Wijaya, Taufik Hidayat, Markis Kido/Hendra Setiawan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu merupakan atlet Tepok Bulu yang meraih medali emas dan melanjutkan. untuk memperkuat nama Indonesia di olahraga ini.

Baca juga: Panjat Tebing Indonesia Targetkan Dua Medali Emas Olimpiade Paris 2024

Yohan tak memungkiri, mempertahankan tradisi medali, khususnya medali emas Olimpiade, bukanlah hal yang mudah.

Untuk itu, pihak terkait termasuk pemerintah sudah menyiapkan strategi dan peta jalan, kata Yohan.

Beberapa diantaranya adalah UU No. 11 Tahun 2022 tentang Olahraga, dan Peraturan Presiden No. 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

“Perpres tentang DBON ini dinilai dengan arah kebijakan pembangunan jangka panjang dan kolaboratif untuk meningkatkan daya saing bangsa di bidang olahraga,” kata Yohan.

“Tujuannya untuk meningkatkan budaya olahraga di masyarakat, meningkatkan produktivitas prestasi, dan memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga,” ujarnya.

Olimpiade 2024 di Paris akan berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus.

Indonesia telah meloloskan enam atlet dari empat cabang olahraga, yakni Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunisa (panahan), Rifda Irfanaluthfi (senam), Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing), serta Fathur Gustafian (menembak).

Baca juga: PBSI Optimis dengan Peluang Medali di Olimpiade Paris 2024

Wartawan : Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Jafar M Sidik
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version