Site icon Angkara

Pelatih menganalisis kegagalan Bagas/Fikri di dua final berturut-turut

Pelatih analisis kegagalan Bagas/Fikri dalam dua final beruntun

Jakarta (ANTARA) – Pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Aryono Miranat menilai kegagalan pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri meraih gelar juara di dua babak final berturut-turut disebabkan masalah mental di lapangan.Menurut Aryono, Bagas/Fikri terlalu percaya diri sehingga permainannya terkadang tidak konsisten dan terlalu cepat dalam mengeksekusi serangan.

“Kemarin sebenarnya bermain bagus, tapi mungkin kurang percaya diri. Setelah itu mungkin cepat puas juga, dan tekanannya tinggi,” kata Aryono saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat.

Sebelumnya Bagas/Fikri yang tampil di dua turnamen kategori BWF Super 750 yakni Denmark Open dan French Open berhasil mencapai babak final.

Baca juga: Nilai Pelatih Bagas/Fikri Tak Tampil Maksimal di Final Denmark Open

Sayangnya, mereka hanya meraih gelar runner-up setelah kalah dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) di final Denmark Open, dengan skor akhir 13-21, 17-21.

Kemudian di final Prancis Terbuka, Bagas/Fikri kembali harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan ganda putra Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan skor 14-21, 21-10, 18-21.

Usai kekalahan tersebut, Aryono memberikan motivasi dan masukan kepada Bagas/Fikri terkait pola permainan mereka yang kurang rapi.

“Tapi setelah kita ngobrol pelan-pelan, permainan kembali tenang. Sedikit demi sedikit kepercayaan diri kembali muncul,” kata Aryono.

Baca juga: Ganda Putra Benahi Kekurangan Tim Jelang Denmark Open

Namun secara keseluruhan Aryono melihat perkembangan positif dari Bagas/Fikri di Denmark Open dan French Open.

Meski Bagas/Fikri sempat terlalu percaya diri, namun hal itu menjadi pertanda baik karena mereka akhirnya mampu mengembalikan rasa percaya diri setelah tampil buruk dalam setahun terakhir.

“Bukan hanya Bagas/Fikri saja yang perlu ditingkatkan rasa percaya diri, pertahanan, lalu akurasi pukulannya. Kalau serangannya cukup bagus, itu saja, pertahanan dan akurasinya juga,” kata Aryono.

Begitu pula dengan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mendapat penilaian positif dari sang pelatih.

Aryono yakin Fajar/Rian juga kembali percaya diri setelah mampu mengalahkan ganda putra asal Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, di babak 16 besar Denmark Open.

“Kepercayaan diri Fajar/Rian sedikit meningkat, apalagi menang melawan Ben/Sean. Biasanya kalah, tapi kemarin menang. Jadi sedikit lebih percaya diri,” pungkas Aryono.

Reporter: Roy Rosa Bachtiar
Redaktur: Teguh Handoko
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version