Site icon Angkara

PBSI fokus meningkatkan “sport science” untuk mendongkrak prestasi

PBSI fokus perbaiki "sport science" untuk dongkrak prestasi

Jakarta (ANTARA) – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan fokus pada peningkatan sport science atau inovasi pengembangan prestasi berbasis data untuk mendongkrak prestasi atlet di ajang internasional.

Sekjen PP PBSI M Fadil Imran mengatakan, selain All England 2024, tim bulu tangkis Indonesia juga memetik hasil optimal pada Orleans Masters dan Vietnam International Challenge yang digelar bersamaan, sehingga dilakukan pembenahan pada aspek non teknis seperti sport science. harus dilakukan secara terus menerus.

Pekerjaan rumah kita sudah terbaca dari All England, Orleans, dan Vietnam. Kita harus memperbaiki aspek non teknis dan serius mengembangkan lebih lanjut di sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran, kata Fadil dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Menurutnya, seluruh hasil yang dicapai dalam ajang tersebut merupakan implementasi strategi Tim Ad Hoc Olimpiade Paris PBSI 2024, yakni fokus pada peningkatan rangking atlet, serta inovasi melalui penerapan sport science dan program yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Implementasi inovasi tersebut dilakukan dengan melakukan analisis performa berbantuan video tagging dan teknologi data base, membuat profil performa atlet yang terukur secara kuantitatif, serta melibatkan pendekatan psikologi olahraga dalam latihan.

Baca juga: PBSI Apresiasi Prestasi Atlet yang Berjuang di All England“Perlahan tapi pasti kita melihat perkembangan yang sejalan dengan strategi Olimpiade. Semoga momentum baik ini (hasil All England dan turnamen lainnya) bisa kita jaga hingga kita sampai di Paris dan melanjutkan tradisi emas di Olimpiade, kata Fadil yang juga Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade PBSI Paris 2024.

Ia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan, doa, kritik dan saran seluruh masyarakat Indonesia dalam setiap langkah yang diambil PBSI.

Di All England 2024, Indonesia meraih dua gelar melalui Jonatan Christie di sektor tunggal putra dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra.

Selain itu, kemenangan tersebut menjadi istimewa karena mengakhiri penantian 30 tahun “final All Indonesia” di sektor tunggal putra. Sebelumnya terjadi pada All England 1994 saat Hariyanto Arbi menghadapi Ardy Bernardus Wiranata.

Wartawan : Donny Aditra
Redaksi : Eka Arifa Rusqiyati
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version