Site icon Angkara

Para pengamat menilai dikotomi antara pemain naturalisasi dan pemain lokal semakin memudar

Maarten Paes sudah belajar Pancasila dan Indonesia Raya

Jakarta (ANTARA) – Pengamat sepak bola Sigit Nugroho menilai dikotomi antara pemain naturalisasi dan pemain lokal mulai memudar di Indonesia.Sigit mengatakan fenomena tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di sejumlah negara seperti Filipina dan Australia.

“Dalam sepak bola pragmatis seperti sekarang, dikotomi antara pemain naturalisasi dan produk lokal mulai memudar. Hampir 90 persen pemain di Filipina adalah bule. Australia bahkan tidak menggunakan pemain Aborigin yang merupakan penghuni utama Benua Kanguru. ,” kata Sigit Nugroho saat dihubungi wartawan, Jumat.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) memanggil 28 pemainnya untuk memperkuat Indonesia pada dua laga putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 21 Maret dan di Stadion Utama My Stadion Dinh, Hanoi pada 26 Maret. Dari 28 pemain tersebut, ada sejumlah pemain naturalisasi yang menghiasi berbagai posisi.

Baca juga: DPR berharap tiga pemain timnas naturalisasi bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia

Menurut Sigit, banyaknya pemain naturalisasi yang dipanggil ke skuad Garuda merupakan cerminan atau indikator kualitas Liga Indonesia. Dijelaskannya, masih belum banyak pemain produk liga dalam negeri yang layak bertarung di level Asia dan dunia.

Memang membanjirnya pemain naturalisasi seolah menjadi cermin atau indikator kualitas Liga Indonesia. Faktanya, tidak banyak pemain produk liga dalam negeri yang layak bersaing di level Asia, apalagi dunia. Asnawi Maungkualam dan Arhan Pratama sudah mengasah diri di liga luar Indonesia,” kata Sigit yang juga mantan Ketua Umum Persatuan Suporter Sepak Bola Seluruh Indonesia.

Sigit mengatakan, pemanggilan pemain naturalisasi di Indonesia tergantung dari kacamata dan prospek yang digunakan dalam memandangnya. Menurutnya, hal tersebut tentu akan merugikan para pelatih dan pelatih sepak bola lokal. Namun jika melihat kondisi Timnas Indonesia saat ini, kehadiran pemain naturalisasi di skuad asuhan Shin Tae-yong juga bermanfaat karena memberikan kedalaman skuad dan meredam mentalitas lawan.

“Selain mengkhawatirkan reputasi Shin Tae-yong, memainkan setengah atau lebih pemain naturalisasi juga bisa menurunkan mentalitas lawan. Lihat saja media Vietnam yang rajin mengulas kehadiran pemain naturalisasi yang semakin hari semakin meningkat levelnya. Misalnya Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen yang sudah terbiasa berkompetisi di liga-liga A-level di Eropa, kata Sigit.

Baca juga: Thom Ingin Bantu Sepakbola Indonesia dengan Pengalamannya di Belanda
Baca juga: Erick Thohir Pastikan PSSI Akan Berjuang Agar Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade

Wartawan : Fajar Satriyo
Redaktur: Teguh Handoko
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version