Liputan6.com, Jakarta- Cabang olahraga panjat tebing pertama kali dipertandingkan pada Olimpiade 2024 di Paris, Prancis. Indonesia memasang target tinggi untuk Olimpiade 2024. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mengincar dua medali emas.
Jika panjat tebing bisa meraih emas di Olimpiade 2024, maka itu akan mendobrak tradisi. Sejauh ini, medali emas kontingen Indonesia di Olimpiade hanya disumbangkan oleh cabang olahraga bulutangkis sejak pertama kali pada tahun 1992.
Meski baru pertama kali berlaga di Olimpiade, peluang Indonesia meraih medali di cabang olahraga panjat cepat dinilai tinggi. Atlet panjat tebing Indonesia kerap mendominasi kejuaraan dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Sejauh ini, Indonesia juga sudah lolosnya dua atlet ke Olimpiade 2024, yakni Rahmad Adi Mulyono di nomor cepat putra dan Desak Made Rita Kusuma Dewi di sektor putri.
“Mudah-mudahan bisa bertambah dua atlet lagi yang lolos sehingga bisa meraih dua medali,” kata Ketua Luar Negeri Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Hendricus Mutter pada diskusi bertajuk “Seminar Olahraga Mempertahankan Tradisi Emas Olimpiade” di Jakarta. konteks Hari Pers Nasional 2024 yang digelar SIWO dan PWI di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/2/2024).
Indonesia benar-benar mendominasi nomor kecepatan putra dan putri dunia, yang merupakan hasil dari latihan yang disiplin, adaptasi yang cepat, dan kemampuan membaca garis dengan cepat dan efektif.
“Kecepatan anak-anak dalam memanjat dan membaca jalurnya bagus banget ya juara, itu saja. Selain itu, atlet speed dan junior Indonesia juga banyak. “Di bawah atlet elit kita sudah ada beberapa atlet yang bisa merebut posisinya,” jelas Hendri.