Site icon Angkara

Nurul Akmal realistis menghadapi persaingan kelas 87kg di Asian Games

Nurul Akmal realistis melihat persaingan kelas 87kg Asian Games

Lifter putri Indonesia Nurul Akmal memasang target realistis sebelum mengikuti final kelas 87kg Asian Games Hangzhou yang berlangsung di Xiaoshan Sports Center Gymnasium, Sabtu.Atlet yang akrab disapa Amel itu menyelesaikan lomba di peringkat keempat dengan total angkatan 261kg, sedangkan duo Korea Selatan Park Hyejeong dan Son Younghee menjadi yang terkuat dengan meraih emas dan perak.

Park mencatat total angkatan 294kg; 125kg dari angkatan scream dan 169kg dari clean & jerk, sedangkan Son mencatatkan total angkatan 283kg.

Sementara Duangaksorn Chaidee meraih perunggu untuk Thailand dengan total angkatan 275kg.

Peta persaingan kelas 87kg Asian Games memang tidak terlalu asing bagi Amel, hanya saja pemegang rekor dunia dan Asia Li Wenwen tak tampil membela tuan rumah.

Memang terlihat di start list saya nomor empat, sampai final saya juga nomor empat, kata Amel saat ditemui Antara.

Bermula dari angkatan 105kg pada angkatan pertama, Amel dengan mantap mengeksekusi seluruh target yang diberikan pelatih dan berhasil meraih angkatan terbaiknya yakni 115kg pada angkatan ketiga.

Namun hasil tersebut tak mampu membawa Amel naik dari posisi terakhir dari enam lifter yang bertanding saat Park Hyejeong asal Korea menjadi yang terkuat dengan angkatan angkatan angkatan 125kg hingga clean & jerk.

Pada percobaan clean & jerk pertamanya, Amel gagal mengeksekusi beban 145kg. Penonton yang didominasi warga sekitar bersorak “jia you” sekaligus menyemangati lifter putri asal Aceh tersebut mampu mengangkat beban target dengan sempurna pada angkatan kedua.

Amel menambahkan satu kilogram barbel pada angkatan ketiga yang berhasil ia eksekusi dan membawanya finis di posisi keempat di belakang Thailand.

“Mungkin aku hanya harus bertahan sebentar saja, aku agak terburu-buru,” kata Amel tentang kelasnya yang gagal.

“Suasana di sini berbeda, sangat mendukung di sini, bukan tuan rumah saja yang bersorak tapi semua atlet dari berbagai negara bersorak, seru banget,” kata lifter yang finis di peringkat kelima Tokyo 2020 itu.

Baca juga: Rahmat Erwin Abdullah Raih Emas, Pecahkan Rekor Dunia

Pelatih tim angkat besi Indonesia Dirja Wihardja mengungkapkan, Amel diincar menyalip lifter Thailand, Chaidee.

Namun, pada awal bulan ini tim Indonesia baru saja menyelesaikan kiprahnya pada kejuaraan dunia di Riyadh sehingga persiapan menuju Asian Games kurang maksimal.

Kedepannya, Amel akan berburu tiket Olimpiade pada Grand Prix Qatar, Desember mendatang.

Amel masih berada di peringkat 11 dengan total angkatan 261kg.

Otomatis beratnya harus mencapai 265kg atau 266kg, makanya lima kilogram lagi kita simpan untuk kejuaraan berikutnya di Qatar, kata Dirja.

“Dalam latihan dia sudah mencapai beban itu, tinggal mengeksekusinya. Kalau mau aman, angkatan 267kg ada di urutan kedelapan.

Intinya kita ingin lebih banyak tiket ke Olimpiade, tentu di Asian Games strategi perebutan tiket akan berbeda, kata sang pelatih.

Selain grand prix di Qatar pada akhir tahun, dua peluang terakhir lolos ke Olimpiade adalah kejuaraan Asia di Uzbekistan pada bulan Februari dan Piala Dunia di Phuket, Thailand pada bulan April.

Baca juga: Menjernihkan pikiran memudahkan Rahmat meraih medali emas angkat besi
Baca juga: Usai Asian Games, Eko Yuli dan Ricko Bertarung di Paris 2024

Wartawan: A059
Redaksi : Eka Arifa Rusqiyati
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version