Liputan6.com, Jakarta – MotoGP 2024 akan menjadi kampanye tersibuk dalam sejarah Kejuaraan Balap Motor Dunia. Akan ada 21 balapan yang berlangsung musim ini.
Jumlah tersebut tetap menjadi yang tertinggi meski seri ketiga di Argentina dibatalkan, mengalahkan edisi 2023 yang menampilkan 20 seri. Kondisi ini membuat pabrikan dan pembalap kewalahan. Apalagi dengan hadirnya sprint race.
Meski begitu, peserta tidak selalu mengeluhkan hal tersebut. CEO Aprilia Massimo Rivola sebenarnya menyarankan operator untuk menambah balapan di luar Eropa.
Kebijakan ini berarti meningkatkan biaya operasional dan pengurasan fisik. Namun ada juga nilai positifnya yakni berkembangnya pasar MotoGP.
“Saya orang Italia, tapi mungkin sebaiknya kita mengurangi balapan di Italia dan Spanyol. Dari situ barulah kita pergi ke mana uangnya,” ujar Rivola seperti dilansir Crash.
“Kita butuh sponsor besar dalam bisnis ini. Untuk menarik perhatian, kita perlu mendatangi mereka. Jadi ada baiknya kita ke Indonesia atau India. Ayo kita ke tempat yang bisa memasarkan sepeda motor,” lanjutnya.