Site icon Angkara

Mengenal Sosok Dibalik Maskot JIP yang Meriahkan Arena Indonesia di Piala Dunia FIBA ​​2023

Mengenal Sosok Dibalik Maskot JIP yang Meriahkan Arena Indonesia di Piala Dunia FIBA ​​2023


Karena JIP di fan zone membuka acara tersebut, menurutnya ia juga harus belajar koreografi. Sebab, ia hanya diberikan latihan satu kali dan harus segera mengambil video. Di fan zone, selain menjadi pembuka, JIP juga harus keluar tiga kali dalam satu hari dengan durasi 30 menit.

Karena keterbatasan penglihatan, terkadang dia hanya mengatakan sesuatu untuk bersenang-senang. Terkadang ada yang suka menepuk bahu, saat dilihat dia pura-pura diam.

“Kalau anak kecil nggak suka jahil, kebanyakan orang tuanya yang cuek. Suka menyodok atau menepuk pundak tiba-tiba. Lalu kalau kita lihat mereka pura-pura diam. Kita lihat ke kiri dan ke kanan, tidak ada yang menjawab,” katanya. Meski terkadang kesulitan bernapas hingga diledek, Rizwan mengaku senang bertugas sebagai JIP. Karena sejauh ini menurutnya, inilah kostum maskot yang paling keren. Ada lampunya, kepalanya futuristik dan bisa mengeluarkan berbagai gambar emoticon. Lalu di dalam kostumnya juga terdapat kipas angin agar tidak terlalu panas.

“Senang rasanya bisa bertemu banyak kenalan. Lalu, saya juga senang karena bisa menjadi bagian kecil dari acara sebesar ini. Saya bangga karena ini Piala Dunia, jadi ke depannya saya bisa ceritakan. orang-orang yang saya turut andil menyukseskan Piala Dunia meski hanya sedikit perannya,” ujarnya sembari tertawa.

Asisten JIP, Jensen, mengaku bertugas menyiapkan kostum untuk Rizwan dan Arsyie. Termasuk membawa kipas angin yang akan dipasang pada kostum dan pemasangan kabel di kepala JIP yang terkadang cenderung bermasalah saat mesin overheat.

“Saya bertugas memasangkan kostum, lalu mengecek kesiapan JIP dari fans hingga baterai emoticon yang muncul di kepala JIP. Tapi kadang kalau malam kepala suka error, jadi karena harus di berbentuk emoticon, kepala JIP buka pasang-pasang untuk diperbaiki. Kalau tidak berhasil juga untuk disiasati, maka kita harus menggunakan emoticon wajah darurat manual seperti masker. Kalau begitu kadang kita suka diprotes ,” dia berkata.

Meski mempunyai tanggung jawab yang sama, Jensen mengaku bisa bekerja lebih santai dibandingkan kedua JIP tersebut. Lebih fleksibel dibandingkan menjadi JIP.

Exit mobile version