Sayangnya, dengan penampilan impresif Motta, Manchester United justru mendapat sinyal buruk dari calon incarannya.
Pelatih yang pernah membesut tim Paris Saint-Germain (PSG) U-19 itu mengutarakan niatnya bertahan bersama Bologna karena ingin memastikan timnya tetap terlibat dalam perburuan empat besar dan terus menjadi pihak penentu. sulit bagi klub top Serie A lainnya.
“Liga Champions adalah obsesi normal bagi Inter, (AC) Milan, Juventus, Napoli, Roma, dan Atalanta. Namun bagi kami, hal itu tidak pernah ada,” ujar Thiago Motta seperti dilansir Mirror.
“Kami, paling banter, (hanya) bisa menjadi ‘pengganggu’ di Liga. “Kami telah menghadirkan persaingan dan inovasi, dan kami berniat untuk tetap (menjadi) tim yang merepotkan (di Serie A),” tambahnya.
Terlepas dari pernyataan sang pelatih, Bologna sendiri cukup sadar harus menghadapi perjuangan keras untuk mempertahankan Motta. Pasalnya tak hanya MU, Juventus pun santer dikaitkan dengan kepindahan juru taktik berusia 41 tahun tersebut.