Jakarta (ANTARA) – Atlet panjat tebing Indonesia Lintang Cahyani Sukma berhasil lolos ke babak final sektor boulder & lead pada turnamen IFSC Asian Qualifiers 2023 yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.
Latitude berhasil mengumpulkan 36,6 poin, dengan rincian dari boulder sejumlah 18,6 poin, dan dari lead sejumlah 18 poin. Total poin tersebut membawanya ke peringkat 8 semifinal dan lolos ke babak final.
Ia mengaku tak menyangka bisa mencapai babak final kejuaraan tersebut melawan kompetitor dari 15 negara di Asia.
“Saya tidak menyangka bisa masuk final karena melihat hasil dari Boulder, rangkingnya turun dibandingkan babak kualifikasi kemarin. Peringkat kemarin berada di peringkat 11. Lalu turun menjadi 13, jadi saya tidak berpikir untuk lolos ke final,” ujarnya saat ditemui usai pertandingan.
Atlet berusia 19 tahun itu mengungkapkan, kesulitan yang ia alami di lintasan boulder adalah karena jalur yang ia tempuh lebih sulit.
“Tadi pagi ada batu besar. Itu adalah rute yang lebih sulit daripada kualifikasi. Benar-benar kurang memiliki kemampuan dalam bouldering. Jadi kami fokus mengejar keunggulan, ujarnya.
Ia pun merasa tidak puas dengan hasil yang didapatnya pada babak kualifikasi dan semifinal hari ini. Meski demikian, ia lebih memilih mensyukuri apapun hasil yang diraihnya.
Soal final besok, tak ada hal istimewa yang ia persiapkan. Target yang dipatoknya hanyalah ingin menampilkan performa terbaik.
“Targetnya adalah menampilkan yang terbaik. Belum ada target atau peringkat pertama juga. “Pertandingan ini lebih pada peningkatan jam terbang,” kata atlet bertinggi badan 158 cm itu.
Pada babak semifinal boulder & lead, juara pertama nomor putri diraih atlet asal Jepang Futaba Ito dengan total skor 187,8. Sementara untuk nomor putra, posisi pertama ditempati oleh Sorato Anraku dengan skor 184,6.
Reporter: Nadia Putri Rahmani
Redaktur: Dadan Ramdani
HAK CIPTA © ANTARA 2023