Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua IV Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat (KONI) Vivin Cahyani Sungkono mengatakan KBRI Berlin meminta KONI menjembatani produsen sepeda dalam membina atlet agar bisa mengikuti kejuaraan bergengsi.Dubes (Duta Besar RI Berlin Arif Havas Oegroeseno, red.) meminta KONI Pusat menjembatani peran produsen sepeda dalam pembinaan atlet dan juga mampu memproduksi sepeda merek lokal yang mampu bersaing di kompetisi kelas dunia, kata Vivin. seperti dikutip dari laman resmi KONI Pusat di Jakarta, Jumat.
Permintaan tersebut disampaikan langsung kepada Vivin Cahyani Sungkono saat audiensi dengan Duta Besar RI untuk Berlin Arif Havas Oegroeseno di KBRI Berlin pada 4 April 2024.
Vivin menjelaskan, dalam pertemuan tersebut pihaknya mendapat masukan terkait perkembangan industri olahraga di Tanah Air khusus sepeda.
Indonesia, kata dia, merupakan negara produsen sepeda terbesar kedua di dunia setelah China, namun belum ada pabrikan yang mengikuti ajang balap sepeda bergengsi seperti Tour de France.
Oleh karena itu, KONI Pusat diminta berperan menjembatani produsen sepeda dalam membina atlet-atlet yang bisa diproyeksikan mengikuti ajang balap sepeda bergengsi kelas dunia.
Misalnya, lanjut Vivin, merek Decathlon kini sudah memproduksi sepeda untuk Tour de France, padahal seharusnya merek tersebut bukan produsen sepeda.
Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut, Vivin juga menyampaikan apresiasi KONI terhadap KBRI Berlin yang siap membantu kerja sama di bidang olahraga antara perguruan tinggi di Indonesia dan perguruan tinggi di Jerman melalui KONI Pusat.
KONI Pusat, kata dia, nantinya bisa menjadi referensi atas kerja sama tersebut. “Saat ini kami sudah mulai menginventarisasi universitas mana saja yang memiliki fakultas olahraga,” ujarnya.
Dikatakannya, salah satu bentuk kerjasama adalah program beasiswa pascasarjana (Magister/Magister dan Doktor/Doktor) melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
“Kami berharap nantinya lulusan Jerman bisa berkontribusi dalam pengembangan olahraga di tanah air, dan juga bisa menjadi guru,” ujarnya.
KONI dan KBRI Berlin juga menegaskan, kerja sama dilakukan secara resmi, baik oleh rektor maupun mahasiswa untuk menghindari tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca juga: Ketua KONI Pusat mengapresiasi kesiapan Indonesia menuju Olimpiade 2024
Wartawan: Aloysius Lewokeda
Redaktur: Irwan Suhirwandi
Hak Cipta © ANTARA 2024