Chappuis lahir di Locarno, Swiss selatan. Ia lahir dari ayah Swiss dan ibu Thailand. Ketika dia masih muda, dia menggambarkan dirinya sebagai anak yang pemalu, tapi bisa mengekspresikan dirinya di lapangan.
Setelah sukses di Piala Dunia U-17, ia mendapat banyak tawaran bermain di liga-liga top Eropa. Namun, ia memilih bertahan di Swiss sebelum akhirnya memilih pindah ke Thailand, tempat ia memenangkan banyak trofi.
15 tahun telah berlalu sejak terakhir kali ia mengangkat trofi tersebut, namun ia tetap melihatnya sebagai pencapaian tertinggi dalam kariernya. Bersama Thailand, Chappuis juga dua kali menjuarai Piala AFF yakni 2014 dan 2018.
“Saya masih kecil, bermain di halaman. Saya berkata, ‘Saya akan memenangkan Piala Dunia,’ dan hal itu menjadi kenyataan. Saya bangga akan hal ini. Ini merupakan perjalanan yang luar biasa. Saya dapat menyebut diri saya sebagai pemain juara dunia, ini menunjukkan bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan.