Bekasi (ANTARA) – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman mengatakan Indonesia Martial Art Games (IMAG) 2023 akan menjadi ajang pembinaan atlet agar mampu bertahan. Merah Putih di acara multinasional masa depan.Hal itu disampaikan Marciano Norman pada konferensi pers pembukaan IMAG 2023 yang berlangsung di Ruang Multazam Asrama Haji Kota Bekasi, Bekasi, Minggu.
“Ajang ini merupakan salah satu program yang kita miliki, agar kita dapat mempersiapkan para atlet kita ketika menghadapi multi event seperti SEA Games, Asian Games, bahkan olimpiade, karena semakin banyak event dan kompetisi yang diadakan maka mental dan otomatis kemampuan para atlet akan meningkat,” kata Ketua KONI Pusat Marciano Norman.
Ajang yang merupakan bagian dari Pekan Olahraga Pencak silat Nasional (POBN) ini pertama kali digelar di dua kota yakni Bekasi dan Bogor. Rencananya IMAG akan menjadi kejuaraan reguler setiap tahunnya.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kota Bekasi dan Kota Bogor yang telah bersedia menjadi tuan rumah IMAG perdana ini, tanpa dukungan seluruh KONI provinsi serta Walikota Bekasi dan Walikota Bogor maka IMAG perdana ini tidak akan terlaksana. bisa saja. “Melihat atlet-atlet yang baru tampil, saya yakin mereka siap mengharumkan nama daerah yang diwakilinya, dan merekalah atlet-atlet yang kita harapkan,” kata Marciano.
IMAG pertama sepanjang sejarah ini akan diikuti oleh beberapa cabang olahraga antara lain Anggar, Shorinji Kempo, Jujitsu dan Hapkido yang dipertandingkan di Kota Bekasi. Sedangkan Kickboxing, Sambo, Gulat dan Wushu akan dipertandingkan di Kota Bogor, dan Taekwondo akan dipertandingkan di Cibubur.
Selain itu, IMAG juga menjadi ajang kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut (Sumut) XXI tahun 2024.
Baca juga: IMAG Edisi Pertama Akan Berlangsung di Bekasi dan Bogor
Baca juga: IMAG 2023, cabang olahraga wushu akan mempertandingkan empat nomor pertandingan
Baca juga: KONI berharap LSI mampu menarik antusiasme masyarakat
Reporter: Fajar Satriyo
Editor: Guido Merung
HAK CIPTA © ANTARA 2023