Site icon Angkara

Kemenpora berharap turnamen Akar Rumput Nasional dapat membangun karakter pemain

Kemenpora harap turnamen Grassroots Nasional bangun karakter pemain

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pemuda dan Olahraga yang diwakili Deputi II Kemenpora Raden Isnanta berharap turnamen Kejurnas Akar Rumput ini mampu membangun karakter para pemainnya.Hal itu disampaikan Raden Isnanta saat membuka turnamen di Lapangan Yayasan Minhajurosyidin, Jakarta, Sabtu.

Yang kedua (yaitu) teknik, taktik, fisik, dan karakter. Kompetisi hari ini, pertandingan hanya untuk melihat hasil perpaduan teknik, fisik, taktik, karakter, dan strategi yang dimiliki. telah (diterapkan) dalam “praktik. Kalau gagal jangan berkecil hati, jalan masih panjang,” kata Deputi II Kemenpora, Raden Isnanta.

Turnamen Akar Rumput Nasional merupakan ajang dimana kelompok umur U-10 dan U-12 bertanding dengan menggunakan format mini football dan bermain selama 2×10 menit setiap pertandingan.

Sebanyak 32 tim yang lolos seleksi regional bersaing di setiap kelompok umur untuk memperebutkan gelar juara dalam turnamen yang menggunakan format penyisihan grup. Nantinya, ke-32 tim tersebut akan bertanding di fase grup untuk memperebutkan dua tiket ke babak 16 besar.

“Harapan saya sendiri, di Grassroots Nasional Indonesia kita mempunyai database yang bagus. Sehingga kedepannya kita bisa memberikan kontribusi di tingkat pemuda. Bahkan kedepannya kami di Tingkat Pemuda akan melakukan hal seperti Ortus Cup, karena kebetulan Ortus selalu mendukung kami sehingga kami akan “Kami juga akan membuat Ortus Cup untuk Tingkat Remaja,” ujar Principal Advisor Grassroots Indonesia Zaenal Abidin Zapello.

Turnamen yang sudah berjalan empat edisi ini telah menggelar turnamen regional di berbagai kota antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, Lampung, Banten, Solo, Blora, Tegal, dan Makassar.

Menurut CEO Liga dan Piala Akar Rumput Indonesia, Sirazudin Nauri Abbas, banyak antusias dari Sekolah Sepak Bola (SSB) dari berbagai kota yang ingin menyelenggarakan turnamen akar rumput regional dan berafiliasi dengan Akar Rumput Nasional.

“Tahun pertama kita konsentrasi di Jabodetabek saja. Lalu tahun kedua sama, tahun ketiga semangatnya mulai luar biasa, akhirnya Banten dan Lampung coba menyelenggarakannya. Akhirnya di tahun keempat kata teman-teman untuk mencobanya, kami juga diundang dari kota lain.” Lainnya Solo, Blora, Tegal, lalu Makassar. Jadi sebenarnya bukan kami yang lebih bersemangat, semangat dari teman-teman lain melihat potensi bagus dari kompetisi tersebut,” jelas Sirazudin Nauri Abbas.

Wartawan : Fajar Satriyo
Redaktur: Hernawan Wahyudono
Hak Cipta © ANTARA 2023

Exit mobile version