Seperti di Premier League, Man City menunjukkan kapabilitasnya saat menjuarai Piala FA. Mereka menyingkirkan klub-klub kuat dalam perjalanan mereka meraih gelar.
Chelsea dan Arsenal berturut-turut tersingkir di dua babak pertama. Setelah itu pengundian membantu dengan mempertemukan mereka melawan klub-klub kasta lebih rendah. Bristol City, Burnley dan Sheffield United dihancurkan tanpa kesulitan.
Di laga puncak, Man City menghadapi MU yang berambisi mengakhiri usahanya menjadi treble Winner. Namun, mereka berhasil membungkam tetangganya hingga menang 2-1.
Pemenang Liga Champions
Masuk Grup G, Man City sukses mengatasi kehadiran dua kuda hitam Borussia Dortmund dan Sevilla hingga menjadi juara grup. Mereka tidak terkalahkan dalam enam pertandingan dan hanya seri dua kali.
Man City kemudian disandingkan melawan RB Leipzig di babak 16 besar. Sempat ditahan imbang 1-1 pada leg pertama di markas lawan, mereka mengamuk hingga menang 7-0 pada duel penentuan di markasnya sendiri.
Man City pun meraih kemenangan agregat besar di dua putaran berikutnya melawan monster Eropa, Bayern Munich (4-1) dan Real Madrid (5-1).
Hasil ini menambah kepercayaan diri Man City saat bertemu Inter Milan di laga final. Mereka sukses meski hanya dengan skor tipis 1-0.