Site icon Angkara

Inoue mengalahkan Tapales untuk menjadi juara kelas bantam super sejati

Inoue pukul KO Tapales untuk genggam juara kelas bantam super sejati

Jakarta (ANTARA) – Petinju Jepang Naoya Inoue menang KO atas Marlon Tapales asal Filipina pada ronde ke-10, Selasa, untuk menyandang sabuk juara dunia kelas bantam super sejati dan menjadi petinju kedua yang menyatukan keempat sabuk utama di dua kelas berbeda.Seperti dilansir Kyodo, petinju berjuluk “Monster” itu tampil dominan dalam pertarungan di Ariake Arena Tokyo untuk merebut mahkota juara Federasi Tinju Dunia (WBF) dan Federasi Tinju Internasional (IBF) dari Tapales. Sebelumnya, Inoue sudah menyandang gelar Dewan Tinju Dunia (WBC) dan Organisasi Tinju Dunia (WBO).

Di penghujung ronde keempat, Tapales yang terhimpit tali ring terjatuh setelah terkena pukulan keras Inoue, namun petinju asal Filipina itu mampu bangkit dan terselamatkan oleh bel.

Tapales berusaha keras mengimbangi lawannya. Namun Inoue mampu kembali melontarkan pukulan kerasnya dan unggul dalam mengumpulkan poin.

Akhirnya, satu menit sebelum ronde 10 berakhir, pukulan keras Inoue membuat lawannya tidak bisa bangkit dengan baik.

“Terima kasih atas dukungan kalian semua sehingga saya bisa mengumpulkan empat sabuk ini, setahun setelah pertarungan terakhir di divisi berbeda,” kata Inoue.

“Saya pikir kelas bantam super adalah divisi yang tepat bagi saya saat ini dan saya akan mencoba menunjukkan versi diri saya yang lebih kuat tahun depan dan tahun-tahun berikutnya.”

Inoue memuji lawannya yang berusia 31 tahun karena melakukan perlawanan keras di lapangan yang sama di mana petinju Jepang itu melakukan debutnya di kelas bantam super pada bulan Juli, mengalahkan juara WBC dan WBO Stephen Fulton dengan TKO ronde kedelapan.

“(Tapales) adalah petarung yang sangat tangguh dan kuat secara mental, seperti yang saya harapkan sebelum pertarungan. “Saya lega bisa mengalahkan petinju seperti itu setelah 10 ronde dan membuktikan apa yang saya lakukan benar,” kata Inoue.

Petinju Jepang berusia 30 tahun dari Prefektur Kanagawa ini mengalami kenaikan berat badan setelah menyatukan keempat sabuk kelas bantam pada Desember lalu dan mengindikasikan bahwa ia berencana untuk naik lagi di masa depan.

Baca juga: Menpora berupaya membangkitkan potensi olahraga tinju
Baca juga: Dua Petinju Indonesia Siap Pertahankan Gelar Tinju Asia WBC
Baca juga: Hebi Marapu Dapat Dukungan Tim Pakar Nutrisi Jelang Duel di Jepang

Wartawan: Teguh Handoko
Redaktur: Dadan Ramdani
Hak Cipta © ANTARA 2023

Exit mobile version