Site icon Angkara

IADO menambah jumlah pendidik anti doping melalui Program Presi

IADO perbanyak tenaga edukator anti-doping lewat Program Presi

Jakarta (ANTARA) – Organisasi Anti Doping Indonesia (IADO) berupaya menambah jumlah tenaga pendidik antidoping melalui Program Presenter Pendidikan (Presi) untuk memenuhi kebutuhan layanan pendidikan dalam membangun kesadaran atlet tanah air.“Pendidik antidoping kita masih sangat kurang, di IADO sendiri saat ini hanya ada tiga orang,” kata Ketua Umum IADO Gatot S Dewa Broto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, kesadaran para atlet terhadap doping masih kurang sehingga sangat dibutuhkan tenaga pendidik sebagai garda terdepan dalam meningkatkan kesadaran anti doping.

IADO mencatat, ada enam kasus atlet yang menggunakan doping pada tahun 2023. Jumlah tersebut, kata Gatot, cukup mengejutkan dan memprihatinkan karena pada tahun 2022 tidak ada kasus penggunaan doping.

“Kesadaran anti doping para atlet ini harus kita tingkatkan, maka dari itu kita hadirkan Program Presi untuk menambah jumlah tenaga pendidik,” ujarnya.

Dijelaskannya, Program Presi melibatkan berbagai pihak seperti akademisi, komisi pelatihan, dan mantan atlet untuk bersama-sama merancang kurikulum pendidikan.

Baca juga: WADA Jatuhkan Sanksi kepada OCA Terkait Bendera Korea Utara di Asian Games

Kurikulum dan materi pendidikan yang akan dimodifikasi, kata dia, juga akan disesuaikan dengan budaya Indonesia.

Gatot mengatakan, jika kurikulum dan teknis lainnya sudah siap, IADO akan mengumumkan pembukaan rekrutmen tenaga pendidik beserta kualifikasi dan persyaratannya.

Ia menambahkan, kebutuhan tenaga pendidik sangat penting mengingat banyak kegiatan atau kejuaraan olahraga nasional maupun internasional yang diikuti para atlet pada tahun 2024, salah satunya Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh dan Sumut.

“Kalau tenaga pendidiknya lebih banyak, maka edukasi bisa lebih komprehensif dan kesadaran anti doping atlet juga bisa meningkat,” kata Gatot.

Baca juga: Empat Atlet Binaraga Indonesia Dinyatakan Langgar Aturan Anti Doping

Wartawan: Aloysius Lewokeda
Redaksi : Eka Arifa Rusqiyati
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version