Di babak kedua Iran melakukan perubahan. Kasra Taheri dan Alireza Homaeifard dimasukkan untuk menambah dampaknya. Hasilnya terbukti sangat tepat.
Iran mampu memperkecil ketertinggalan pada menit ke-54 melalui Yaghoob Barajeh. Kesalahan Da Mata memblok bola membuat si kulit bundar terjatuh di kaki Barajeh. Melalui tendangannya, Barajeh mengecoh salah satu pemainnya dan melepaskan tendangan mendatar dengan kaki kirinya.
Gol ini menyulut semangat juang Iran. Alhasil, mereka sukses menyamakan skor pada menit ke-69. Da Mata salah membaca tendangan jauh kiper Shakouri sehingga Taheri mampu menguasai bola. Taheri menyelesaikannya dengan tendangan akurat yang mengecoh kiper Gabriel.
Empat menit kemudian Iran secara luar biasa memimpin. Sekali lagi, Da Mata adalah pihak yang kalah. Lewat serangan balik, Taheri mampu mengelabui Da Mata dan mengirimkan umpan yang memudahkan Esmail Gholizadeh mencetak gol.
Terkejut dengan comeback Iran, Brasil meningkatkan tempo permainan. Beberapa pemain depan dimasukkan seperti Vitor Gabriel, Riquelme Fillipi.
Brasil bisa saja menciptakan beberapa peluang emas untuk menyamakan skor. Namun kiper Shakouri sangat tangguh di bawah mistar. Shakouri menggagalkan tiga peluang Brasil di sisa pertandingan. Iran mampu mempertahankan keunggulan 3-2 hingga wasit meniup peluit panjang.