Site icon Angkara

Gauff merasa tekanannya sudah berkurang pada tahun 2024 setelah menjuarai AS Terbuka

Gauff merasa tekanan berkurang pada 2024 setelah menangi US Open

Jakarta (ANTARA) – Petenis peringkat tiga dunia Coco Gauff merasa lebih santai jelang Australia Terbuka bulan depan setelah mencapai target meraih gelar Grand Slam saat remaja.Petenis berusia 19 tahun itu menjuarai AS Terbuka pada bulan September dan mengatakan beban tidak lagi berada di pundaknya saat ia memulai musim 2014 di Auckland Classic, yang dimulai Senin (1/1), di mana ia menjadi juara bertahan.

“Saya merasa perlu menang sebagai remaja,” kata Gauff, yang akan berulang tahun ke-20 pada Maret mendatang, di Auckland, seperti disiarkan AFP, Minggu.

“Ketika saya memulainya, dengan Wimbledon dan segalanya, saya merasa perlu melakukannya.”

“Bukan ekspektasi tim saya, tapi fans dan orang-orang yang menonton pertandingan,” kata Gauff.

Gauff tampil di Wimbledon pada tahun 2019 saat berusia 15 tahun, dan dianggap sebagai juara Grand Slam di masa depan setelah mencapai babak keempat.

Empat tahun kemudian, ia bangkit dari ketertinggalan satu set di New York untuk mengalahkan Aryna Sabalenka 2-6, 6-3, 6-2, dan menjadi juara remaja Amerika pertama di turnamen tersebut sejak Serena Williams pada 1999.

Perasaan yang saya rasakan saat match point sangat intens dan saya ingin terus mengejar perasaan itu, kata Gauff.

Dengan gelar Grand Slam pertamanya yang diraihnya, ia mengatakan akan ada perasaan berbeda di Australia Terbuka, yang dimulai pada 14 Januari, yang seharusnya menjadi kesempatan terakhirnya untuk mencapai impian masa remajanya.

“Saya akan selalu memberikan tekanan pada diri saya sendiri. Saya ingin berusaha lebih keras dan saya tidak ingin hanya meraih satu kemenangan saja,” kata Gauff.

Gauff mengatakan titik terendahnya pada tahun 2023 terjadi ketika dia secara mengejutkan kalah dari Sofia Kenin pada putaran pertama Wimbledon, tetapi kebangkitannya terjadi di AS Terbuka.

“Setelah Wimbledon, saya mencapai titik terendah dalam karier saya, kalah pada pertandingan itu,” kata Gauff.

“Belajar dari hal itu membantu saya untuk terus maju dan saya pikir terkadang Anda memerlukan kemunduran untuk mendorong Anda maju.”

“Bukan untuk membangunkan saya, karena saya merasa selalu terjaga, tapi untuk menyadarkan saya bahwa mungkin Anda harus mengurangi tekanan di setiap pertandingan,” kata Gauff.

Gauff akan menghadapi rekan senegaranya dari Amerika Claire Liu pada laga pembuka di Auckland pada Selasa (2/1).

Reporter: Arindra Meodia
Redaktur: Hernawan Wahyudono
Hak Cipta © ANTARA 2023

Exit mobile version