Site icon Angkara

Djokovic tak ingin ekspektasi terlalu tinggi di Monte Carlo

Djokovic jadi petenis peringkat satu dunia tertua sepanjang sejarah

Jakarta (ANTARA) – Novak Djokovic tak mau berekspektasi terlalu tinggi di Monte Carlo Masters karena petenis Serbia itu memegang rekor menang-kalah 8-3 musim ini, serta kesulitan di semifinal Australia Terbuka dan babak ketiga. dari Sumur India.Ini adalah kedua kalinya dalam enam tahun pemain nomor satu itu tiba di Monte Carlo tanpa meraih gelar di awal musim.

Dengan rasa percaya diri yang semakin rendah, Djokovic menurunkan ekspektasi jelang ajang ATP Masters 1000 yang digelar di lapangan tanah liat.

Ekspektasi saya tidak terlalu tinggi, dengan cara saya bermain di turnamen tahun ini dan juga hasil yang saya dapatkan di Monaco pada tahun-tahun sebelumnya tidak bagus, jadi saya menjaga ekspektasi saya tetap rendah, kata Djokovic seperti dilansir ATP, Minggu.

Bagi saya ini tentang membangun permainan saya di lapangan tanah liat dan mencoba mencapai puncak lagi.”

“Bagi beberapa pemain seperti saya, butuh waktu sedikit lebih lama untuk mencapai level teratas tenis. Di awal karir saya, saya tampil lebih baik di Monte Carlo. Saya memenangi gelar pada 2013 dan 2015, itu sudah lama sekali,” ungkapnya. yang berusia 36 tahun. tahun itu.

Meski belum meraih kesuksesan dalam lima atau enam edisi terakhir Monte Carlo, Djokovic selalu berharap hal tersebut bisa berubah. Ia pun mengaku mengikuti turnamen tersebut dengan semangat dan semangat.

“Saya tidak bermain di Miami, jadi punya waktu ekstra untuk berlatih di lapangan tanah liat dan menyesuaikan tubuh serta permainan saya dengan permukaan ini, jadi mari kita lihat bagaimana kelanjutannya,” kata Djokovic.

Baca juga: Djokovic Berlatih Bersama Rune di Monte Carlo

Djokovic adalah juara dua kali di Monte Carlo, setelah memenangkan gelar pada tahun 2013 dan 2015. Meski gagal melampaui perempat final dalam tujuh penampilan sejak 2015, Djokovix menikmati bermain di ajang tersebut.

“Saya selalu senang bermain di Monte Carlo. Ini telah menjadi rumah saya selama bertahun-tahun. Kedua anak saya lahir di Monte Carlo, jadi saya menganggapnya sebagai rumah dan tempat saya menghabiskan banyak waktu berlatih di klub ini,” kata Djokovic. .

“Saya mengenal orang-orang yang bekerja di lapangan dan rasanya nyaman. Ini merupakan tekanan tambahan ketika Anda ingin bermain sebaik mungkin di lingkungan rumah. Juga fakta bahwa tanah liat adalah permukaan yang paling menuntut dalam olahraga saya.”

Baca juga: Djokovic Menjadi Petenis Nomor Satu Dunia Tertua Sepanjang Sejarah

Reporter: Arindra Meodia
Redaktur: Hernawan Wahyudono
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version