Site icon Angkara

Dejan/Gloria mempersiapkan diri lebih matang jelang babak 16 besar BAC 2024

Dejan/Gloria persiapkan diri lebih matang jelang 16 besar BAC 2024

Jakarta (ANTARA) – Ganda campuran Indonesia Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle mengaku ingin mempersiapkan diri lebih baik jelang babak 16 besar Badminton Asia Championship (BAC) 2024 di Ningbo, China, Kamis (11/4).“Sisi non teknisnya harus kita persiapkan dulu. Apalagi pertandingan ini berlangsung hingga malam hari. Istirahat dan asupan makanannya harus bisa kita jaga, kata Dejan, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Rabu.

Di babak kedua, Dejan/Gloria akan bertemu wakil Korea Selatan Kim Wonho/Jeong Naeun.

“Kami juga pernah bertemu mereka sebelumnya. “Kita tinggal mempersiapkan sisi non teknisnya dulu,” kata Dejan.

Baca juga: Dejan/Gloria mengaku puas meski kembali kalah dari peringkat 1 dunia

Sementara Dejan/Gloria mampu melaju ke babak 16 besar setelah unggul di babak sebelumnya atas pasangan Malaysia Tan Kian Meng/Lai Pei Jing dengan straight game 21-19, 21-11.

Soal jalannya pertandingan, ganda campuran yang didampingi mantan pebulutangkis Vita Marissa mengaku gim pertama cukup alot.

“Awal game pertama berlangsung ketat karena semua masih mencari bentuk atau pola permainan. Kami dan lawan belum bisa bermain bagus. “Tapi untungnya kami bisa mendapatkan banyak poin,” jelas Dejan.

Kepercayaan diri yang mereka peroleh usai memenangi game pertama menjadi pemicu untuk segera menyelesaikan game kedua dengan lebih taktis.

Baca juga: Dejan/Gloria balas kekalahan dari Jiang/Wei untuk melaju ke babak 16 besar

“Kami bisa tampil lebih percaya diri. Kami juga bisa bermain lebih leluasa dan tahu bagaimana kami ingin bermain. Makanya kami bisa menang dengan skor panjang, kata Dejan.

Sebaliknya, ganda campuran Adnan Maulana/Nita Violina kalah dari wakil Jepang Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo pada babak pertama BAC 2024 dengan skor 8-21, 12-21.

“Pada pertandingan sebelumnya, kami kurang mampu bermain maksimal. Dari awal hingga akhir dia berada dalam posisi tekanan konstan. Kami sering mati sendirian. Untuk membalikkan situasi ini sangatlah sulit. Sementara lawan terus menekan. “Dalam pertandingan kami terus-menerus mendapat tekanan,” kata Adnan.

“Sebagai bahan evaluasi menghadapi laga-laga ke depan, ketika dalam tekanan kita harus berani mengubah pola bermain. Tadinya pertandingan monoton dan mudah diantisipasi lawan,” imbuhnya.

Baca juga: Dejan/Gloria balas kekalahan dari Jiang/Wei untuk melaju ke babak 16 besar

Wartawan : Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Teguh Handoko
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version