Site icon Angkara

Cerita Redaksi ARRC Mandalika 2023: Pengalaman Pahit Pertama di Sirkuit Mandalika

Cerita Redaksi ARRC Mandalika 2023: Pengalaman Pahit Pertama di Sirkuit Mandalika


Saya bisa keluar dari media center untuk memantau situasi dari balkon di atas paddock setelah kejadian tersebut. Beberapa mobil ambulans terlihat berdatangan untuk mengevakuasi pengemudi yang terlibat dalam insiden tersebut.

Belakangan, setelah saya dan jurnalis lain mencari siaran langsung balapan tersebut di YouTube resmi ARRC (yang beberapa waktu kemudian dihapus), kami mengetahui ada tiga nama yang terlibat kecelakaan di tikungan 10.

Haruki Noguchi dan Zaqhwan Zaidi lah yang awalnya mengalami gesekan. Namun situasi menjadi lebih serius ketika Kasma Daniel Kasmayudin muncul dan secara tidak sengaja menabrak Noguchi di lokasi kejadian. Pembalap asal Jepang itu tampak terkapar setelah itu. Dia menderita kerusakan paling serius akibat kecelakaan itu.

Saya bisa dikatakan cukup terlambat meninggalkan media center. Menurut jurnalis lain yang kebetulan berada di paddock pasca kejadian, Haruki Noguchi, dia ditandu dan dievakuasi. Kasma Daniel juga terlihat saat itu. Perasaan terluka terlihat jelas di wajahnya.

Saya masih berdiri di balkon sekitar jam 5 sore waktu setempat. Masih ada satu ambulans yang terparkir di bawah, meski saya belum melihat tanda-tanda pengemudi terlibat kecelakaan. Beberapa rekan jurnalis mencoba mengangkat ponselnya untuk memotret suasana sore itu.

Namun tiba-tiba penjaga yang bertugas memberikan teguran keras sebagai tanda bahwa kami tidak boleh mengambil foto atau gambar. Aku yang masih memegang ponselku untuk keperluan lain, ditunjuk dan diminta meletakkan ponselku dengan nada tegas.

Saya dan rekan saya mencoba menjelaskan bahwa minat saya pada ponsel tidak ada hubungannya dengan memotret. Namun, pada akhirnya aku memilih untuk memasukkan ponselku ke dalam saku.

Sembari memantau, saya juga sempat ngobrol sebentar dengan seorang jurnalis asal Jepang. Wajahnya tampak panik menunggu dari atas balkon sambil sesekali menyeruput kopi yang dibawanya. Ia mengaku sangat terpukul karena pengendara yang menjadi korban sama-sama berasal dari Jepang. Sementara itu, belum ada keterangan resmi terkait kecelakaan tersebut.

Jurnalis Jepang yang berada di sebelah saya juga kena cipratan air akibat memegang ponsel sesaat setelah kami berbincang. Padahal, dia hanya menelpon untuk memberikan informasi mengenai kejadian tersebut, tanpa ada niat sedikitpun untuk mengambil video atau gambar.

Sikap petugas saat itu bisa dikatakan sangat serius. Apalagi sebelumnya saya juga melihat Priandhi Satria selaku Direktur MGPA turun tangan langsung memberikan imbauan kepada jurnalis dari bawah balkon.

Sekitar pukul setengah 6 sore waktu setempat, awak media yang terakreditasi menerima email resmi dari pihak penyelenggara. Mereka meminta jurnalis tidak mengunggah video terkait kejadian tersebut dan mempublikasikan berita spekulatif mengenai hal tersebut.

Exit mobile version