Jakarta (ANTARA) – Klub Liga Inggris Brighton & Hove Albion, Rabu, mencatatkan laba setelah pajak sebesar 122,8 juta poundsterling (Rp 2,415 triliun) selama musim 2022-2023.Angka itu melonjak 24,1 juta poundsterling (Rp 482 miliar) dibandingkan tahun sebelumnya setelah menjual pemain bintang seperti Alexis Mac Allister, Yves Bissouma, dan Marc Cucurella.
Brighton pun mendapat kompensasi dari perekrutan Graham Potter sebagai pelatih Chelsea pada September 2022.
Baca juga: Verbruggen yakin Brighton akan membalikkan keadaan dengan kemenangan 5-0 atas Roma
Baca juga: Gol Diaz dan Salah membawa Liverpool menang 2-1 atas Brighton
Performa finansial Brighton yang sangat baik juga didorong oleh keberhasilan mereka finis di urutan keenam musim lalu dan melaju ke semifinal Piala FA.
“Kami sekarang memiliki platform yang sangat solid untuk terus membuat kemajuan besar di lapangan, dengan berinvestasi pada skuad kami,” kata wakil ketua dan kepala eksekutif Brighton Paul Barber, seperti dilansir ESPN dalam lamannya, Rabu.
Brighton menyebut omzetnya mencapai rekor tertinggi yakni 204,5 juta poundsterling (Rp 4,09 triliun).
Namun kesuksesan tersebut harus dibayar mahal karena kemungkinan hengkangnya manajer Brighton Roberto De Zerbi yang kini tengah diincar banyak klub besar.
De Zerbi berpotensi menggantikan Thomas Tuchel di Bayern Munich, Xavi Hernandez di Barcelona, dan Jurgen Klopp di Liverpool.
Mantan pelatih Shakhtar Donetsk dan Sassuolo itu menyatakan akan berbicara dengan pemilik Brighton sebelum mengambil keputusan apa pun.
“Saya punya kontrak saat ini. Fokusnya ada di lapangan,” ujar dia yang terikat kontrak dengan Brighton hingga 2026.
Baca juga: Diminati Klub Besar, De Zerbi: Saya 100 Persen Fokus ke Brighton
Wartawan : Jafar M Sidik
Redaktur: Teguh Handoko
Hak Cipta © ANTARA 2024