Site icon Angkara

Bola Ganjil: Pantas masuk kasta tertinggi, Arsenal hanya terdegradasi satu kali

Bola Ganjil: Pantas masuk kasta tertinggi, Arsenal hanya terdegradasi satu kali


Liputan6.com, Jakarta – Tak hanya untuk mengklasifikasikan orang, kompetisi sepak bola juga memiliki kasta untuk menentukan siapa yang lebih baik dari yang lain. Faktor sejarah, ekonomi dan sosial biasanya menjadi pertimbangan ketika membagi.

Di pentas klub daerah misalnya. Ada Liga Champions yang merupakan level tertinggi, disusul ajang lain di bawahnya. Di Eropa, kompetisi tingkat kedua adalah Liga Europa dan yang ketiga adalah Liga Konferensi.

Piramida sepakbola domestik pun demikian. Di satu negara, terutama negara maju, kasta bisa mencapai lima atau enam divisi. Itu belum termasuk para amatir.

Menavigasi sistem ini, wajar jika klub banyak mengalami promosi atau degradasi. Namun tidak demikian halnya dengan kedua klub asal Inggris ini. Mereka tercatat hanya terlibat dalam tiga gerakan padahal sejarahnya sudah ratusan tahun.

Salah satunya adalah Arsenal. Didirikan pada tahun 1886 dengan nama Dial Square, Arsenal hanya terlibat dalam kompetisi sistem gugur dan pertandingan persahabatan di tahun-tahun awal keberadaannya.

The Gunners akhirnya masuk sistem kompetisi pada musim 1893/1894 dan berkiprah di Divisi II Liga Inggris.

Setelah beberapa kali mencoba, Arsenal akhirnya berhasil meraih tiket promosi di kampanye kesebelas. Mereka naik kasta setelah menjadi runner-up Divisi II 1903/1904.

Exit mobile version