Total, hanya ada tiga pembalap yang bisa mengejar ketertinggalan untuk menduduki singgasana di akhir musim. Pada tahun 1992, juara bertahan Mick Doohan mengalami patah tulang di Assen dan harus melewatkan empat seri. Ia kembali berkompetisi di Interlagos dan mampu finis di peringkat ke-12 dengan kondisi fisik belum 100 persen.
Pencapaian tersebut masih cukup membuatnya unggul atas Wayne Rainey di klasemen jelang balapan penutup di Afrika Selatan. Namun selisih keduanya kini hanya tinggal dua poin saja.
Rainey kemudian membalikkan keadaan setelah menempati posisi ketiga di Sirkuit Kyalami, dengan Doohan menempati posisi keenam.