Site icon Angkara

Acosta menyebut podium pertamanya “hanya permulaan”

Acosta sebut podium pertamanya sebagai “hanyalah permulaan”

Jakarta (ANTARA) – Pembalap tim Redbull GASGAS Tech3 Pedro Acosta menyebut podium pertamanya di kelas MotoGP setelah menjadi tercepat ketiga pada balapan seri Portugal di Sirkuit Internasional Algarve, Portimao, Minggu (24/3) sebagai “ini baru permulaan “.Selain menjadi podium pertamanya, raihan posisi ketiga juga menjadikan Acosta sebagai pembalap termuda ketiga di kelas MotoGP yang meraih podium.

Dalam usia 19 tahun 304 hari, Acosta menjadi peraih podium termuda ketiga kelas premier di belakang Randy Mamola di Finlandia pada tahun 1979 (podium kedua, 19 tahun 261 hari) dan Eduardo Salatino di Argentina pada tahun 1962 (podium kedua, 19 tahun 274 hari) .

Maksud saya, ini baru permulaan. Kami harus tetap membumi dan memahami bahwa oke, ini akhir pekan yang sangat menyenangkan,” kata Acosta dikutip dari laman resmi MotoGP, Senin.

“Tapi mungkin di Amerika, entahlah, karena setiap balapan bagi kami pasti menjadi tanda tanya, karena saya akan memiliki banyak trek baru dengan motor MotoGP sebelum saya tiba di Malaysia,” lanjutnya.

Prestasi Acosta didapat dari dua seri balapan MotoGP musim ini yang selalu finis di zona poin.

Pada MotoGP Qatar di Sirkuit Lusail, ia finis di posisi kedelapan sesi sprint (2 poin) dan posisi kesembilan sesi balapan (9 poin).

Pada seri Portugal, ia menyelesaikan sprint di posisi ketujuh (3 poin) dan meraih podium ketiga (16 poin) pada sesi balapan setelah Maverick Vinales yang sebelumnya menempati posisi ketiga terjatuh di lap terakhir.

Baca juga: Martin Sebut Kemenangannya di Portugal Sebagai Kemenangan yang Dewasa

Ditanya kembali bagaimana perasaannya mendapatkan podium ketiga pada debut MotoGP musim ini, juara Moto2 musim lalu itu hanya memberikan pujian kepada seluruh tim yang selalu bekerja keras memberikan settingan motor terbaiknya.

“Tidak ada yang perlu dikatakan mengenai hal itu. Maksudku, aku hanya punya kata-kata bagus untuk seluruh tim lho, karena tidak mudah membawa motor MotoGP ke trek baru tanpa pengalaman bagi kami, ujarnya.

“Ya. Aku bekerja sekeras yang aku bisa. Maksudku, setiap pagi ketika aku bangun, aku mendapat sekitar 20 pesan dari ayahku dan dari kepala kru. Memiliki banyak hal dan banyak foto untuk diperiksa dan dipahami di mana harus ditingkatkan, lho, mereka melakukan pekerjaan dengan baik,” lanjutnya.

Selain itu, ia juga sangat menikmati balapan di Portugal di mana ia dengan lihai menyalip pembalap papan atas seperti Marc Marquez, Brad Binder, dan juara bertahan Francesco ‘Pecco’ Bagnaia.

“Untuk ini saya sangat menikmati karena saya juga bisa belajar dari orang-orang ini yang biasanya di latihan bebas atau di kualifikasi cukup sulit karena saya tidak terlalu suka ketinggalan, dan hari ini saya akan melakukannya, kesempatan untuk melihat a banyak hal untuk ini lebih dari sekedar membahagiakan,” tutupnya.

Baca juga: Vinales Ambil Sisi Positif Meski Gagal Finis di MotoGP Portugal

Baca juga: Bagnaia Maklumi Insiden dengan Marc Marquez

Wartawan : Zaro Ezza Syachniar
Redaksi : Eka Arifa Rusqiyati
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version